樹皮を叩いて作った布のスカート(紙製に見える).「着ていて涼しい」そうである.
スラウェシ (Sulawesi Tengah) からのレポートだった.
"
Tradisi Ramah Lingkungan yang Terancam Zaman" (TITIK EMBUN, http://jgbua.wordpress.com/) からの追加情報:
Ada beragam nama yang diberikan pada kain kulit kayu ini. Di Pandere dan Kulawi, Donggala, Sulawesi Tengah, warga setempat menyebutnya
Ivo dan
Kumpe. Lalu di Bada, Donggala, warga menyebutnya
Ranta. Lalu di Besoa, Donggala, warga menyebutnya
Inodo. Namun, sebutan
Vuya yang lebih populer.
Tradisi ini makin berkembang saat pendudukan Belanda dan Jepang. Marten Kungku, seorang tetua adat Kulawi mengatakan bahwa sampai 1951, ia masih menggunakan baju dan celana dari Vuya ketika bersekolah.
日本時代は綿布が入手困難で,麻袋やラテックスが代用品だったいう話は,小学歴史にも出る話.樹皮布の伝統があるこの土地では,その技術が生きたということらしい.